beda angkot di dumai dan di ......


orang yang udah lama tinggal di dumai (kayak gw), pasti bakal kebingungan kalo pergi ke kota2 besar kayak bandung, jakarta, medan, dll.

kenapa??? you know lah...
oplet di dumai ni tak jelas kali... (oplet: sebutan angkot untuk wilayah dumai)
mau jurusan sama, mau tidak, warna angkotnya berbeda2.

beda dengan kota besar lainnya. semisal di bandung.
kalo di bandung itu, angkot di bagi berdasarkan jurusan.
semisal...
angkot bewarna ungu nomor "09" jurusannya cisitu - tegalega.
angkot bewarna hijau nomor "xx" jurusannnya caheum-ledeng
dll... begitu juga dijakarta..
semisal gw mau ke jalan xxx dari terminal priok..
gw cukup naik angkot bernomor 05 tanpa harus tanya2 dulu ke supir angkotnya.

bedaaaaa dengan di dumai.
semua warna ada di sini, dan itu biasanya hanya untuk 2 jurusan pergi dam 2 jurusan pulang.
untuk jurusan pergi (jayamukti atau sudirman), untuk jurusan pulang (ombak atau pangkalan).

jadi kalo kita naik angkot di dumai, algoritmanya
1. kita berhentiin dulu angkotnya (sesuka hati warna angkotnya, soalnya gak berpengaruh apa2) dengan cara angkat tangan kita 90 derajat, sambil sekali2 digoyangkan dikisaran 90 plusmin 10 derajat. (LOL)
2. kalo angkotnya udah berhenti, kita tanya ke supirnya.
"bang... ke jurusan xx?"
3. kalo supirnya bilng iya, kita naik. kalo ga (kembali ke langkah 1)

melelahkan bukan???
bahkan kalo dipikir waktu terbuang hanya untuk memberhentikan si abang. bukan waktu kita aja sih, waktu abang opletnya juga terbuang tuh... -_______-

selain itu, (sepengetahuan gw saat smp, dan sma), oplet di dumai itu... bisingnya minta ampun. bukan bising karena mesinnya, tapi karena musik yang diputernya. bayangin aja. speaker kondangan di masukin kedalam opletnya, selain mengurangi kapasitas penumpang, ya jelas, musiknya menggangu penumpangnya. apalagi saat penumpangnya bilang "kiri bang..."atau "berhenti bang" kadang abang2 nya suka gak kedengaran, alhasil biasanya angkotnya berhenti di jarak +100M dari jarak seharusnya.. wkkwkw (gw melebih gak sih??)

ya, sarannya, dinas transportasi dumai ngubah sistem transportasi umumnya dengan belajar dari sistem transportasi di kota2 lain... biar semuanya bisa diuntungkan baik penumpang maupun tukang angkot.

kalo sistem transportasi di kota2 besar dipakai di dumai juga gw rasa kasian abang angkotnya. soalnya wilayah cakupan narik angkot jadi kecil, yang biasanya bisa narik di 1 kota dumai, ntar malah jadi sebagiannya aja. tapi.. tapi... tapi... kalo sistem transportasinya kayak gini terus seakan-akan sistemnya gak jelas gitu.. -______- (bingung mau jelasinnya)

tapi ya terserahlah.... ini cuma pendapat doang loh.. :D ehehhe.

0 comments:

Post a Comment